Penyandaraan di Sekolah
Karya : Rivaldi Maulana
Nama Ku Hakka Razu,
panggilannya Razu. Aku adalah agen kepolisian anak dari Tasikmalaya – Jawa
Barat. Aku masih sekolah di SMA Negeri 4 Tasikmalaya kelas 1.
Hari Rabu, tanggal 06 juni 2012
Seperti biasa, pukul 06:30 Ku berangkat ke Sekolah, dan
sebelum ke sekolah Kupergi dulu ke rumah sahabat ku untuk menjemputnya, namanya
Redy, rumahnya cukup jauh sama rumah ku. Sesampainya di Sekolah, ku langsung
menuju kelas dan menyapa Sahabat-sahabat ku tidak terkecuali dengan wanita yang
kusukai, namanya Fuza Lestari, Dia wanita yang pemberani, cantik, baik dan Dia
bercita-cita sama seperti ku.
Waktu istirahat puntiba, Fuza sedang duduk di kursinya,
kudekati dia dengan maksud untuk mengajaknya makan di Kantin Sekolah.
*. “ Hi... !!! “
#. “Hi... !!! “
*. “ Ke kantin yu !!! , laper ni.. “
#. “ Males ah... “
*. “ Ayolah manis..., Aku yang bayar deh “
#. ” Em... ??? Ok,
kamu yang bayar ya, janji ? “
*. “ Janji.. !!! “
Sesampainya di Kantin dan selesai memesan makanan, Ku
ngobrol-ngobrol sama dia tentang keanehan
di Sekolah kita saat ini.
*. “ Eh.. Kamu tau ga Pria yang
pake jaket kulit hitam, yang sering ke sekolah ? “
#. “ Tau-tau, emang kenapa ? “
*. “ Kamu ngerasa aneh ga sama
mereka ? “
#. “ Iya sih, aku ngerasa mereka
itu lagi liat-liat situasi dan keadaan di sekolah kita “
*. “ Itu dia, aku juga merasa kalo
mereka itu sedang melihat-lihat lokasi sekolah kita, dan sepertinya mereka
mengatur setrategi, kamu tau ga ? mereka sudah 2 hari dating ke sekolah kita “
#. “ e’em.. e… jadi kesimpulannya ?
“
*. “ Ya.. kita harus hati-hati aja,
soalnya perasaan ku ga enak ni, eh dengar-dengar kalo besok bebas ya ? “
#. “ o.. iya, soalnya gurunya mau
pada rapat “
*. “ em… Ok.. “
Setelah makan, kita pun kembali ke
ruangan kelas kita. Sebelum sampai di kelas ku melihat pria berjaket kulit itu
sedang melihat-lihat kelas ku. “
sebenarnya tujuan dia apa ya ?, ko liat-liat kelas terus “. Ku terus
mengawasi pria itu, dan setelah pria itu melihat-lihat kelas, dia pun pergi. “ wah ada yang ga beres ni “ .
Sesampainya di kelas, ku menanyakan identitas pria itu ke temen deket ku,
namanya Miftahul Falah Rahman.
*. “ Mif… lo tau ga, pria yang pake
jaket kulit tadi ? “
#. “ Ga tau tu.. tapi dari gerak
geriknya, dia mencurigakan ya “
*. “ Nah masalah nya itu, gue juga
curiga sama pria itu, udah 2 hari coba dia datang ke sekolah kita “
#. “ Yaudah, nanti kita Tanya aja
sama security sekolah “
*. “ Setuju, ok.. nanti setelah
waktu KBM habis ya “
#. “ Sip.. !!! “
Waktu KBM pun telah habis tepat
pukul 13:30
*. “ Mif… cau ah.. !!! “
#. “ Ke mana ? “
*. “ Cyah.. lupa ? kita kan mau
menanyakan soal pria tadi ke security “
#. “ O.. iya lupa-lupa, cau !!! “
Sesampainya di tempat pos penjagaan
sekolah, ku langsung menemui Scurity sekolah, dan menanyakan identitas pria
mencurigakan itu.
*. “ Pa.. maaf mengganggu “
#. “ Iya de, gapapa ko, ada apa ? “
*. “ E.. kami mau menanyakan
tentang pria yang berjaket kulit hitam, yang sering ke sekolah “
#. “ o.. orang itu, ya kata mereka
sih mereka itu Cuma mau liat-liat keadaan sekolah “
*. “ Ko.. bapa beri izin sih ? “
#. “ ya…. E… soalnya kan mereka
Cuma mau liat-liat sekolah “ ( gugup, dan wajahnya mencerminkan kebingungan )
*. “ o… bapa tau identitas tentang pria
itu ? “
#. “ ga tau de.. emangnya kenapa ?
“
*. “ engga ko pa, ga kenapa-kenapa
ko pa, trimakasih ya pa atas waktunya “
#. “ iya de.. sama-sama “
*. “ eh Mif… kamu memperhatikan
security tadi ga ? “
#. “ iya raz… kelihatannya dia
gugup “
*. “ Yapz.. sepertinya memang ada
yang ga beres ni, eh aku pulang duluan ya “
#. “ o… iya silahkan, “
*. “ Besok kita bicarakan lagi
masalah ini ya “
#. “ Cipt.. hati-hati di jalan “
*. “ ya… “
Aku pun pulang kerumah dengan
pikiran penuh tanda Tanya. Sesampainya di rumah aku memikirkan hal-hal aneh itu
kembali, dan perasaan ku pun kembali ga enak. “ kenapa dengan perasaan ku ini?, ga enak banget, kayanya memang akan
terjadi sesuatu ni, ah buat jaga-jaga ku bawa senjata aja ya besok ???, iya
ah.. buat jaga-jaga “
Dan aku pun berangkat ke kantor,
dan meminta izin untuk membawa senjata ku beserta pelurunya. Setelah ku
ceritakan semua keganjalan di sekolah saat ini, bos pun member izin untuk
membawa senjata, dan aku pun membawa senjata kesayangan ku, yaitu dua buah
pistol Night Hawk.50c buatan Israel dan Shotguns buatan Italy, setelah membawa
senjata itu, akupun kembali ke rumah ku.
Hari Kamis, tanggal 07 Juni 2012
“ Seperti biasa
lakh, namun ku berangkatnya ga bareng sama Redy, soalnya dia lagi sakit “
Sewaktu di jalan, aku dapat pesan
dari Fuza, bahwa “ ada yang ga beres di
Sekolah “ . Setelah membaca pesan itu, Aku pun semakin cepat memacu
motorku, sewaktu hampir sampai di Sekolah, aku dapat pesan lagi, bahwa “ gawat semua murid dan guru di Sandra,
termasuk aku, yang berontak akan di tembak “. Setelah mengetahui semua itu,
akupun menepi dulu di pinggir jalan dan menggunakan rompi anti peluru dan
mengisi senjataku dengan peluru, serta meminta bantuan ke kantor.
Sesampainya di sekolah……
Keadaan nya sepi, namun ada yang aneh
“ ko security masih ada di gerbang sih ?, kenapa ia tidak menyelamatkan
murid-murid beserta para guru, dan… kenapa ia tidak di Sandra ya, aneh “
Sewaktu aku melewati gerbang,
security pun menodongkan pistol ke padaku, dan aku pun mengangkat tangan, dan
tiba-tiba terdengar suara tembakan, dan security pun terjatuh, Aku sangat
kaget, dan ternyata itu adalah bantuan dari kantor. Kami pun menyusun rencana,
dan rencana pun di sepakati. Aku pun bergerak ke wilayah ruangan kelas satu. Di
saat langkahku terayun, aku pun menerima pesan dari Fuza, “ penyandra meminta uang tebusan ke orang tua murid, sebanyak 200
miliar, jika tidak ada dalam kurun waktu 1 jam, mereka akan menembaki Sandra
satu per satu “. Tidak lama kemudian spiker sekolah menyala dan terdengar
“ untuk semua orang tua murid, atau untuk saudara-saudara semua, kami
meminta tebusan 200 miliar, jika tidak ada dalam kurunwaktu 1 jam, kami akan
membantai para Sandra, untuk para anggota Polisi, jangan harap kalian bisa
menghentikan kami HA..HA..HA… INGAT ITU !!! “
Setelah aku mendengarkan itu, aku
pun melanjutkan jalan ku menuju wilayah kelas satu. Di depan ruangan kelas
satu, terlihat dua orang penjaga dengan membawasenjata M-16. Aku pun berusaha
untuk mengalihkan perhatian mereka, dengan melemparkan batu kea rah belakang
ku, dan mereka pun terpancing oleh lemparan batu ku. Seorang penjaga pergi kea
arah batu yang ku lemparkan, sewaktu sampai di belakangku, aku pun menyergap
dan melumpuhkan nya.
*. “ Heh.. apa yang terjadi ? dan
apa mau kalian? “
#. “ Itu bukan urusan lo.. !!! “
*. “ Berengsek lo, APA CEPAT.. !!!
, gue bunuh lo.. “
#. “ Bunuh aja “
“ Aku pun
membuatnya pingsan dengan memukul leher bagian belakang nya “
Dan ternyata temannya merasa aneh,
karna ia ( orang yang tdi ) tidak kembali, ia pun mendekati kea rah ku. “ akupun membawa pisau yang ada di saku
celana orang tadi “ . Disaat ia berjalan menuju arah ku, ku lemparkan pisau
nya dan pas mengenai kepala.
Selang beberapa saat setelah itu,
aku dapat pesan dari Fuza “ cepat sudah
jatuh korban, tolong plzz… “ Akupun
bergerak mendekati ruangan kelas satu, dan mencek keadaan kelas yang berada
di bawah satu per satu. “ ko kosong “ . pas aku berbalik aku melihat seorang
penjaga di ruangan kelas sebelah utara. Aku pun mendekatinya dengan
berhati-hati dan pas sampai di belakang kelas, aku mencek keadaan kelas di
dalam, dan ternyata di dalam ada Sandra, “kayanya
kelas dua.”.
Akupun mendekati penjaga itu dan
menembaknya di bagian kaki dan tangannya. Setelah itu aku pun menyuruh kaka
kelas untuk diam jangan berisik, dan ambil senjata itu untuk jaga-jaga.
Setelah itu akupun pergi ke ruangan
atas dan di sana ada 2 orang penjaga, tanpa ba bi bu, ku tembak langsung
mereka, dan di bawah dating 3 orang penjaga dan menembaki ku, aku pun
bersembunyi dan berusaha untuk bisa menembak mereka. Disaat mereka lengah aku
berdiri dan menembaki mereka. Dan tiba-tiba perasaan ku ga enak, dan aku pun
berbalik arah dan ternyata ada penjaga satu orang, dengan reflexs yang cepat
aku menembaknya. Setelah itu aku pun pergi ke kelas pojok, dan ternyata di sana
ada para Sandra termasuk Fuza, waktu aku mau masuk kelas Fuza mengisaratkan
bahwa di belakang pintu ada penjaga, aku pun melompat dan berbalik arah
langsung menembaknya.
Setelah itu, aku mendekati Fuza.
*. “ Zha.. kamu ga
kenapa-kenapa kan ? “
#. “ Ya Gapapa
ko.. “
*. “ Diam di sini
ya, nih pake senjata ku(ku berikan salah satu pistol ku ), kamu bisa kan ? “
# Bisa lah.. )
*. “ Ku percayakan
mereka pada mu “
#. “ Ok… ! ,
hati-hati ya “
Aku pun tersenyum dan langsung
pergi ke ruangan leb computer. Suasananya tenang, sewaktu ku mendekat, terlihat
temanku dari kantor ada di bawah di arah timur, mengisyaratkan bahwa “ kita
sergap mereka” dan dalam hitungan ke tiga, kami semua menyergap para
pemberontak di ruangan guru. Dan setelah sesi tembak menembak selesai, akupun
masuk ke ruangan guru, dengan maksud menyelamatkan guru-guru.
Sewaktu masuk ke ruang guru
ternyata masih ada dua orang penjaga di dalam, dan aku pun secara cepat
menembak seorang penjaga namun waktu mau menembak seorang penjaga lagi,
ternyata peluru ku habis, dan aku pun melawannya dengan tangan kososng.
Pertarungan begitu sengit, darah berceceran di mana-mana, namun akhirnya aku
memenangi pertempuran dengan luka yang cukup parah, namun ga begitu parah.
Setelah itu teman-teman saya dari kantor mengabarkan bahwa situasi sudah aman,
dan aku pun menghampiri guru-guru dan menginformasikan bahwa “ semuanya telah berakhir “. Aku pun
mendekati mic yang ada di ruang guru
lalu menyalakan mic tersebut, dan aku memberikan informasi
“ Untuk seluruh Siswa-siswi dan
para guru, situasi telah aman, semua ini telah berakhir. Kalian bisa keluar
dari kelas dan jika ada yang terluka, mohon untuk menghubungi tim kesehatan
baik dari rumahsakit atau dari sekolah, sekian “
Setelah itu, aku pun dibopong oleh
wali kelas ku yaitu pa AA Sukma Umaran ke tim kesehatan, dan aku pun diberi
pertolongan pertama dan selanjutnya di bawa ke rumah sakit…
Sekian
Maaf jika banyak kekurangan, soalnya saya masih dalam
tahap belajar
Nama :
Rivaldi Maulana
Umur :
17 Thn
Sekolah : SMAN 4 Tasikmalaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar